~ Eksistensi
Semesta naungi manusia namun nyatanya hanya sepenggal cerita
Pada ujung ujung langit yang tak terjangkau, doa meluap berlayang di udara
Menyeberangi samudera -beberapa jatuh dan tenggelam-
Ikuti jejak binar bintang di angkasa
Seolah cahaya surya sirami bumi
nyatanya kilau itu sisa delapan menit dua puluh detik yang lalu
Laju pendar mengikuti waktu
Ucap ilham: kita ada
Bahwa kita nyata
Hanyalah dongeng pelipur lara
Sedianya eksistensi terjual pada lembaran koran dan majalah
Dibaca lalu dibuang
Tanyakan pada kertas yang sudah kau paksakan tintamu di atasnya
Benarkah kau ada?
Atau kau hanya tokoh di sebuah novela?
Atau bisa jadi kau hanya manifestasi angan untuk jadi terang?
Layaknya benci dan cinta
maya dan nyata hampir serupa
Beriringan namun sungguh tak sama.
~A.n
Post a Comment