~ Dia: Sajak yang Belum Genap
Menanti di ujung waktu dini
meritual dalam sajian mantra
Merafal sebait syair dan doa tentang pengaduan akan keindahan sesosok manusia
Pun nyeri punggung tak kerasa ketika beban jiwa terlepas bersama linangan air mata
Dia...
candu yang menggoda untuk selalu dikenang bersama puisi yang mana kutanam
pada tiap lekukan sudut syahdu di siang hari yang hujan....
Dia, sajak patahan yang barisnya belum genap seolah menunggu ku untuk lengkapi kerenggangan
lewat aksara dan rasa dalam wadah keharmonisan frasa..
Lalu satu demi satu bait berpadu menyusun stanza yang terlahir oleh ilham dengan roman kemenangan..
Dia.
Sajak yang harus diselesaikan.
~A.n
Post a Comment